Selasa, 20 Desember 2016

Berjalanya Tubuh Organisasi Aswaja Center

      Aswaja Center Trimulyo - Perkumpulan malam seloso wage Aswaja Center Trimulyo mulai berjalan, yang rencana semula di Balai Desa Trimulyo dengan bertema "Gema Takbir Aswaja Center Trimulyo" harus di urungkan karena bersamaan dengan acara di Balai Desa Trimulyo, untuk itu dengan segera pengurus ACT mencari tempat alternatif untuk acara rutin seloso wage. setelah berdiskusi bersama akhirnya memilih Masjid Cembing sebagai tempat alternatif, hal tersebut di ambil karena memang jadwal bulanan kumpulan rutin pertama bertempat di Dusun Cembing, Trimulyo, Jetis, Bantul.

      Diawali dengan kesenian hadroh kurang lebih selama 2 jam acara perkumpulan seloso wage pun di mulai, setelah di buka dengan kesenian hadroh dan al-Barzanji acara selanjutnya adalah sambutan dari Ketua NU ranting Trimulyo. Dalam sambutanya ketua NU Ranting Trimulyo Bpk Poniran S.Pd merasa bangga karena pemuda pemuda muslim Desa Trimulyo membentuk Aswaja Center Trimulyo, dalam hal ini ketua NU Ranting Trimulyo menjamin bahwa kyai-kyai sepuh Desa Trimulyo senantiasa mendukung program dan kegiatan aswaja center. Lebih lanjut Ketua NU Trimulyo mengharapkan untuk dari masing-masing dusun yang belum bergabung untuk di rangkul agar turut andil dalam mengembangkan aswaja center, dan ketika hal tersebut berjalan dengan baik, Ketua NU Trimulyo akan mengundang para habib untuk perkumpulan-perkumpulan seloso wage selanjutnya.

      Dalam perkumpulan ini juga di isi dengan kultum dari Sie Rohani dan Pembinaaan yang sekaligus sekretaris NU Ranting Trimulyo Gus Jayanto. Dalam kultumnya Gus Jayanto mengatakan bahwa saat ini sudah banyak sekali orang-orang di luar sana yang memakai peci "dalam artian menggunakan peci sebagai kedok" untuk memasukan faham-faham mereka kepada kita kaum muslimin. 

"Kita sebagai garda terdepan dalam menangkal faham-faham tersebut harus selalu senantiasa berpegan erat dan selalu menyatukan tekat, karena ranting NU merupakan tugas yang paling berat, karena berawal dari rantinglah kita menangkal segala bentuh faham yang bertentangan dengan islam, selain itu kekuatan organisasi NU adalah berawal dari ranting" tandasnya.

        Selanjutnya Gus Jayanto mengatakan bahawa kita harus berhati-hati terhadap perkembangan media sosial, saat ini banyak postingan-postingan tentang artikel islam atau potongan-potongan kultum yang di  share melalui media sosial tanpa ada kejelasan dari mana asal postingan tersebut, dan dengan sangat mudahnya kita mengakses sosial media, karena terlalu mudah tanpa berfikir pula kita men-share ke grup-grup FB, WA dan lain-lain, selain itu kita cenderung men-share postingan tersebut tanpa mentelaah isi dan akibat dari postingan tersebut untuk orang lain. Untuk itu Gus Jayanto mengajak kepada kita agar tidak mudah men-share apa yang kita baca di media sosial, intinya apa yang kita baca di media sosial cukup sebagai bahan bacaan kita sendiri dan untuk pengetahuan kita jika postingan tersebut dirasa hal tersebut baik.


      Acara perkumpulan malam seloso wage pun di tutup dengan acara musyawarah dengan membahas struktur acara, kegiatan hadroh dan latihan mingguan, serta kegiatan selanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar