Kamis, 24 November 2016

KH. Said Aqil Siraj Ingatkan Khotib Jum’at Tidak Menebar Kebencian

Hasil gambar untuk KH.Said Aqil Siradj,MA

Aswaja Center Trimulyo ~ Ketua Umum PBNU Prof.Dr.KH.Said Aqil Siraj,MA mengingatkan para khotib ketika menyampaikan khotbah Jum’at untuk tidak menebar kebencian, kedengkian dan memprovokasi jama’ah. Jika itu dilakukan, menurut Kiai Said, maka khotbahnya tidak sah.

Pernyataan Ketua Umum PBNU disampaikan saat memberi penjelasan pada konferensi pers yang diselenggarakan PBNU dengan tema “Berpecah adalah musuh utama ukhuwwah. Jaga Ukhuwwah untuk Indonesia yang aman dan damai”. Hadir di tengah insan pers tersebut, Ketua Umum PBNU, Sekjen PBNU H.Helmy Faisal Zen, Ketua PBNU H. Robikin dan Umarsyah, Katib Syuriah KH.Ishomudin, dan Bendahara Umum Dr. Bina Suhendra, berlangsung di lantai 8 gedung PBNU Jakarta, Jum’at (28/10/2016) siang.

Menurut Ketua Umum PBNU belakangan disinyalir banyak khotib ketika menyampaikan khotbahnya, bernada menghasut dan menebar kebencian terhadap seseorang maupun kelompok umat Islam lainnya. Padahal, Kiai Said menambahkan, sembari menyitir pendapat Imam Syafi’I bahwa khotbah yang berisi demikian menjadi tidak sah.

“Mestinya khotbah Jum’at itu mengajak kearah kebaikan bukan memecah belah umat,” tegas Kiai Said.

Pada kesempatan membacakan pers release PBNU yang ditandatangani Rois A’am, Katib A’am, Ketua Umum dan Sekjen PBNU tersebut, Prof. Dr. KH. Said Aqil selaku Ketua Umum PBNU menyampaikan lima point seruan moral, hal itu mengingat eskalasi dan perkembangan keadaan terkini. Kelima point seruan moral itu sebagai berikut:

Pertama, mari jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Pererat tali silaturrahim antar komponen masyarakat. Berpecah adalah musuh utama dari ukhuwwah. Ukhuwwah adalah modal utama kita di dalam membangn suatu tatanan masyarakat yang aman, damai, adil, dan makmur. Jaga ukhuwwah wathoniyah dan ukhuwwah basyariah, agar Indonesia terbebas dari ancaman perpecahan.

Kedua, kepada seluruh pengurus NU dan warga NU untuk secara pro aktif turut menenangkan situasi, menjaga agar suasana yang aman dan damai tetap terpelihara dan tidak ikut-ikutan memperkeruh suasana dengan provokasi dan hasutan. PBNU melarang pengunaan symbol-simbol NU untuk tujuan diluar kepentingan sebagaimana menjadi keputusan jam’iyyah NU.

Ketiga, menghimbau kepada aparat kepolisian untuk segera melakukan tindakan dan langkah sesuai dengan prosedur hokum dan perundangan yang berlaku, agar dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat dengan tanpa mengabaikan asas praduga tak bersalah. Upaya ini harus dilakukan guna menghindarkan terjadinya peristiwa yang cenderung menimbulkan kegaduhan dan anarki.

Keempat, para pihak yang hendak menyalurkan aspirasi dengan berunjuk rasa, PBNU menghimbau agar tetap menjaga akhlakul karimah dengan tetap menjaga ketertiban, menjaga kenyamanan lalulintas dan dapat menjaga keamanan masyarakat demi keutuhan NKRI.

Kelima, mari tengadahkan tangan mohon petunjuk dan berdoa semoga Indonesia selalu diberi kesejukan dan kedamaian dalamperlindungan, penjagaan dan pertolongan dari Allah SWT. wago

sumber maarif nu.or.id

Kunjungi www.facebook.com/muslimedianews Sumber MMN: http://www.muslimedianews.com/2016/11/kh-said-aqil-siraj-ingatkan-khotib.html#ixzz4QvOWZo36

0 komentar:

Posting Komentar